Selayang.id, Merangin — Ratusan tenaga kontrak (Honorer) disejumlah Organisasi Perangkat Daerah (OPD) di Kabupaten Merangin terancam dirumahkan akibat Refocusing anggaran Covid-19.
Seperti yang terjadi di Dinas Pekerjaan Umum dan Penataan Ruang ( PUPR) dan Honorer yang berada di Badan Kepegawaian Peningkatan Sumber Daya Manusia Daerah (BKPSDMD).
Di Dinas PUPR sendiri, tenaga kontrak tersebut diketahui sudah tidak masuk kerja sejak awal tahun 2021 lalu. Dirumahkannya honorer tersebut membuat sebagian honorer terpaksa mencari pekerjaan lain untuk menyambung hidup.
“Belum tau camano kedepannyo. Kabarnyo mau dipanggil lagi, tapi dak tau kapan,” kata seorang tenaga honorer PUPR.
Menurut dia, ada beberapa orang temannya yang memang menggantungkan hidupnya dengan kerja disana. “Kalau kami yang masih bujangan ini dak pulo bingung, makan balik dekat orang tuo. Nah yang laki bini kerjo disano tu yang gawat,” katanya.
Terpisah, kepala Dinas PUPR Kabupaten Merangin Aspan membenarkan jika ratusan pegawai kontrak disana tengah dirumahkan sementara.
“Jumlahnya 143 orang,” kata Aspan.
Dirumahkannya tenaga honor tersebut untuk diseleksi ulang, dimana mereka akan mengeluarkan orang-orang yang dianggap tidak cakep dalam bekerja, seperti punya masalah, jarang masuk dinas dan sebagainya.
“Yang betul-betul kinerjanya baik, tidak bermasalah insya Allah dipanggil lagi, cecuali yang bermasalah seperti menghilangkan duit kemarin, sebulan dak masuk. Itu tidak dipanggil lagi,” terang Aspan.
“Insya Allah Senin mulai kita panggil,” lanjutnya.
Selain itu, pengurangan ini juga dikarenakan keterbatasan anggaran, dimana untuk APBD saat ini, hanya mampu membayar sebagian dari jumlah honorer. Sementara pihaknya juga sangat membutuhkan tenaga mereka, mengingat tenaga PNS tidak seberapa disana.
“Kami juga sudah minta arahan dari pimpinan, katanya pakai enam bulan. Setelah itu kalau bisa dianggarkan dari APBD-P,” jelasnya.
Hal senada juga diungkapkan Kepala BKPSDM Kabupaten Merangin, Nasution. di OPD yang dipimpinnya juga terjadi pengurangan tenaga honorer ditahun 2021.
“Ya, kalau kita itu honorer ada 11 orang, yang ada dalam anggaran pembayaran itu hanya 5 orang. jadi memang ada pengurangan tenaga honorer. Tapi kebijakan saya karena kasihan nanti saya tetap upayakan bagai mana mencari anggaran untuk untuk yang tidak bisa dibayarkan ditahun 2021 ini. Kalau jumlah keseluruhan honorer itu datanya di SKPD Masing-Masing,” singkatnya.(Sup)