Selayang.id, Jambi – Kementerian Pertanian melalui Karantina Pertanian Jambi telah fasilitasi sertifikasi ekspor 60 ribu ton komoditas pertanian ke 18 negara. Komoditas ekspor dengan nilai ekonomi Rp. 207 milyar tersebut dilepas melalui Wilayah Kerja Karantina Pertanian Jambi.
Menurut Kepala Karantina Pertanian Jambi, N. Prayatno Ginting mengatakan komoditas pertanian tersebut diantaranya tanaman hias, cangkang sawit, pinang biji, kelapa bulat, karet lempengan, minyak kelapa, kopra, kacang sacha inchi, vanili, kayu manis, kopi biji, getah damar, kayu olahan dan kayu karet. Pelepasan ekspor komoditas pertanian asal Jambi ini menjadi bagian dari pelepasan ekspor raya pada HUT ke-78 Kemerdekaan
Negara Indonesia .
“Kami menjamin setiap komoditas yang diberangkatkan sebelumnya dipastikan sehat, aman, dan kami akan terus bantu fasilitasi dan permudah pelayanan ekspor komoditas pertanian Indonesia agar dapat memenuhi persyaratan negara tujuan,” ujar Ginting.
Ginting juga mengatakan bahwa hal tersebut merupakan tugas pokok fungsi utama dari Karantina Pertanian, sehingga komoditas pertanian yang diekspor oleh luar negeri dapat lolos uji dan berkualitas baik. Dengan begitu permintaan terhadap komoditas pertanian dapat terus terjaga bahkan meningkat.
Kegiatan Merdeka Ekspor dihadiri oleh Staf Ahli Bidang Ekonomi, Keuangan dan Pembangunan, Muktamar Hamdi. “Perekonomian Provinsi Jambi cukup besar didominasi oleh sektor pertanian yaitu sebesar 31 persen. Dengan adanya kegiatan Merdeka Ekspor ini dan dukungan dari Karantina Pertanian Jambi serta instansi terkait lainnya diharapkan dapat mendorong pertumbuhan perekonomian Provinsi Jambi,” ujar Muktamar Hamdi.
Berdasarkan data IQFast pada Semester I Tahun 2023, Karantina Pertanian Jambi telah melakukan ekspor komoditas pertanian dengan frekuensi sebanyak 902 kali terhadap 50 jenis tanaman dan hewan atau produk turunannya ke 35 negara tujuan. Nilai ekonomi ekspornya mencapai 1,9 triliyun rupiah dan volume ekspornya mencapai 598.420 ton.
Selama semester I Tahun 2023 terjadi peningkatan volume ekspor untuk komoditas kopra sebesar 2.555 ton atau meningkat 888.33% dibandingkan semester I Tahun 2022. Peningkatan volume dan nilai ekonomi ekspor terus mengalami peningkatan sampai hari ini.
Kementerian Pertanian juga aktif melakukan akselerasi ekspor melalui berbagai cara, salah satunya Program Desa Ekspor yang juga disampaikan pada kegiatan Merdeka Ekspor hari ini. Program Desa Ekspor bertujuan untuk mendorong masyarakat di beberapa wilayah untuk mengembangkan potensi pertanian di wilayahnya dengan komoditas pertanian yang bernilai jual ekspor tinggi.
Melalui program tersebut juga digaungkan untuk mengembangkan komoditas pertanian menjadi barang jadi atau barang setengah jadi. Hal ini untuk menghindari risiko harga raw material yang cenderung lebih fluktuatif jika dibandingkan dengan harga barang jadi atau setengah jadi.
Narahubung : N. Prayatno Ginting, Kepala Karantina Pertanian Jambi
Discussion about this post