Selayang.id, MERANGIN — Sehari sebelum Pemilihan Wakil Bupati (Pilwabup) Merangin sisa masa jabatan 2018-2023, ada rencana karantina anggota DPRD Merangin di Kabupaten Bungo.
Semua anggota DPRD Merangin yang berjumlah 35 orang itu adalah pemilih. Ditangan mereka akan ditentukan siapa Wabup Merangin kedepan, apakah Heri S. Mohza atau Nilwan Yahya.
Namun, rencana karantina tersebut mendapat tanggapan dari masyarakat. masyarakat menilai, bahwa karantina tersebut bukan substansi dari Pilwabup dan hanya akan menghamburkan anggaran.
Hal itu seperti disampaikan Ketua DPD KNPI Kabupaten Merangin, Marliyos, Jumat (5/8/2022). Jika dikarantina bisa membuat semua anggota dewan datang tepat waktu paripurna nanti, menurut Marliyos, alasan tersebut seakan dibuat-buat.
“Itu akal-akalan dewan saja. Kalau alasannya biar datang tepat waktu, apakah dengan tidak dikarantina Pilwabup ini tidak terlaksana, saya rasa tidak menjadi kendala, inikan paripurna istimewa, saya yakin semua anggota dewan datang tepat waktu meski tidak dikarantina,” ujar Marliyos.
Jika karantina tetap dilaksanakan, dia mengancam akan ada aksi penyegelan gedung DPRD Merangin, sehingga paripurna Pilwabup tak dapat dilaksanakan.
Apalagi lanjutnya, dari informasi yang didapat, bahwa karantina tersebut tak dianggarkan. Jika itu tetap dilaksanakan, tentu ada indikasi pelanggaran hukumnya.
“Kabarnya tak ada anggarannya, kalau tetap ada karantina nanti bayar bagaimana. Apakah SPJ nya di fiktifkan?, bukankah itu tindakan melanggar hukum,” jelasnya.
Marliyos menyarankan, agar pihak Sekretariat DPRD Merangin mengkaji ulang rencana karantina anggota Dewan yang terhormat tersebut, selain tidak ada anggarannya, karantina tersebut dinilai tidak penting. (Supmedi)
Discussion about this post