Selayang.id, MERANGIN — Festival Jangkat 2022 yang digelar di Desa Lubuk Pungguk Kecamatan Jangkat, berlangsung sukses dan meriah. Acara ini dibuka oleh Wakil Gubernur Jambi, Abdullah Sani.
Pada acara yang digelar di lapangan bola Menti Bhakti Pemuda Desa Lubuk Pungguk tersebut merupakan serangkaian acara Kenduri Swarna Bumi Sungai Batanghari.
“Jangkat dikaruniai alam yang indah dan bumi yang subur untuk kemakmuran masyarakat. Lestarikan terus alam Jangkat ini, karena akan banyak orang datang tertarik menikmati alam Jangkat yang segar ini,” ujar Abdullah Sani saat membuka acara secara resmi.
Jangkat lanjut Wagub, kaya akan budaya yang bisa diandalkan, sehingga menjadi daya tarik wisatawan. Alamnya yang asri, membuat kelompok pengelola hutan adat di Desa Rantau Kermas meraih Kalpataru penyelamat lingkungan pada 2019.
“Masyarakatnya kompak dan rukun damai. Mari terus lestarikan lingkungan kita, lestarikan adat istiadat dan budaya kearifan lokal kita. Jangkat ini segumpal tanah dari surga,” terang Wagub.
Sementara Bupati Merangin, Mashuri menambahkan, Festival Jangkat 2022 digelar juga untuk mendukung dalam penilaian UNESCO Global Geopark (UGG) Merangin. Kegiatan ini mengangkat kekayaan budaya dan ragam kuliner kearifan lokal Jangkat.
“Geopark Merangin sudah tercatat dalam Geopark Internasional. Untuk meloloskan ini tentu butuh dukungan sepenuhnya dari Pemerintah Provinsi Jambi dan Pemerintah Pusat” ujar Bupati.
Terkait budaya itu lanjut bupati, di Kabupaten Merangin terdapat tidak kurang dari 1.000 bahasa daerah. Ada bahasa kuno di Merangin yang sudah diteliti oleh Lembaga Bahasa dan banyak lagi budaya lainnya termasuk budaya kuliner.
“UGG akan semakin mendorong Merangin sebagai pusat kebudayaan di Provinsi Jambi yang dikenal di kancah internasional. Untuk itu kami butuh bantuan dan dorongan dari Kementerian Kebudayaan,” harap Bupati.
Sementara itu, Direktur Jenderal Kebudayaan Kementerian Pendidikan Kebudayaan Riset dan Teknologi RI yang diwakili oleh Direktur Perfilman, Musik dan Media Ahmad Mahendra menerangkan, bila berada di Jangkat seperti di Swiss.
“Saya baru pertama kali datang ke sini, ternyata alam Jangkat seperti Swiss. Udaranya dan situasinya persis seperti di Eropa. Sudah lebih dari 80 persen negara di Eropa yang saya kunjungi,” ungkap Ahmad Mahendra.
Udara di Jangkat lanjutnya, udara paling ideal di Indonesia. Daerah ini yang paling disenangi banyak orang, karena suhunya kalau pagi itu sekitar 13-14 derajat selsius dan kalau siang 18 sampai 21 derajat selsisus.
“Pertahankan terus keasrian Jangkat ini. Jadikan Festival Jangkat ini sebagai agenda nasional, sehingga akan semakin banyak orang mengenal Jangkat. Indentitas atau karakter, ketahanan budaya, diplomasi budaya dan kesejahteraan masyarakat, semua ada disini,” terang Ahmad Mahendra.
Festival Jangkat 2022 selain menggelar Bakar Jaudah Massal, juga menyajikan berbagai budaya kuliner kearifan lokal, kerajinan tangan warga dan seni pertunjukan dengan menampilkan tari-tarian lokal Jangkat.
Pada acara tersebut juga tampak hadir, Ketua TP PKK Provinsi Jambi, Hj Hesti Haris dan Ketua TP PKK Kabupaten Merangin, Hj Nurhaida Mashuri.
Frokopimda Provinsi Jambi, Sekda Merangin Fajarman, Forkopimda Merangin, Perwakilan dari Museum Rekor Dunia Indonesia (MURI) Andre Purwandono dan Brian, General Manager Geopark Merangin, Dr Agus Zainuddin, para camat se-Kabupaten Merangin.
Juga hadir, bupati/walikota se-Provinsi Jambi, Wakil Ketua Satu TP PKK Provinsi Jambi Hj Mariah Abdul Sani, Wakil Ketua Dua TP PKK Provinsi Jambi Hj Iin Kurniasih Sudirman, pengurus dan anggota TP PKK Provinsi Jambi dan Merangin.
Seperti diketahui, Festival Jangkat 2022 ini akan berlangsung selama dua hari, yakni 24 hingga 25 Juni 2022 tepatnya pada hari Jumat dan Sabtu. Dilokasi acara juga terdapat stan ekonomi kreatif warga Jangkat. (Supmedi)
Discussion about this post