Selayangnews.id, Gerakan Tuntutan Rakyat menggelar aksi demo di Kejari Kabupaten OKI. Tuntutan mereka agar pihak penegak hukum menyelidiki kegiatan launching Pilkada di KPU OKI beberapa waktu lalu yang menghabiskan anggaran Rp 1 miliaran
“Anggaran tersebut terlalu besar, karena di sejumla kabupaten lain kegiatan serupa tidak mencapai Rp 1 miliaran. Dan ini kami menduga ada unsur korupsi. ” kata Renaldi Davinci, selaku koordinator aksi saat berorasi di jalan Letnan Muchtar Saleh, karena tidak mendapat izin berorasi di dalam pagar kantor Kejari OKI, Jumat (20/9/24).
Menurut Renaldi, vendor penyelenggara kegiatan lauching Pilkada diduga sarat nepotisme. “Karena kami dapat informasi kalau vendor penyelenggara ditunjuk salah satu pejabat. “kata Renaldi.
Seharusnya kata Renaldi, alangkah baiknya kalau pihak KPU Kabupaten OKI memakai jasa vendor lokal, bukan justru vendor dari luar Kabupaten OKI. ” Mengapa tidak menggunakan jasa vendor dari sini. “ujarnya mempertanyakan.
Aksi tersebut sempat bersitegang antara Renaldi CS dan pihak Kejaksaan OKI, para pendemo kecewa karena dilarang masuk pagar. Sementara diakhir aksi pihak Kejari mempersilahkan masuk, namun hanya satu orang saja sebagai perwakilan. ” Biarkanlah kami dijalan saja, kami sudah terlanjur kecewa dengan pihak Kejari OKI. “ungkap Renaldi.
Pekan depan Renaldi mengatakan, akan kembali menggelar demo terkait tuntutan serupa dengan membawa massa lebih banyak. ” Minggu depan kita akan datang lagi. “ucapnya.
Kajari OKI, Hendri Hanafi, SH melalui Kasi Intel, Alex Akbar, SH pihaknya tidak memperbolehkan masuk dengan untuk mencegah terjadinya anarkis.
Pihaknya siap menindaklanjuti tuntutan tersebut jika memang laporanya sudah masuk. ” Laporannya saja belum masuk, kalau sudah masukan laporan pengaduannya akan kami tindaklanjuti.”janji Alex.(DONI PRATAMA)