Selayang.id, MERANGIN – Malam puncak Festival Pangkalan Jambu Blek Gedang Anak Negeri (Kenduri Swarnabhumi), di Desa Tiga Alur Kecamatan Pangkalan Jambu Kabupaten Merangin berlangsung meriah dan spektakuler.

Ribuan warga dari berbagai penjuru Provinsi Jambi ‘tumplekblek’, antusias ingin menyaksikan Parade Budaya, Bazaar Kuliner dan Betauh Besamo oleh Sanggar Talun Perentak serta sejumlah seni pertunjukan lainnya.

Malam puncak itu dihadiri langsung Gubernur Jambi, Al Haris, Direktur Pembinaan Tenaga dan Lembaga Kebudayaan Kemendikbud Ristek RI Yudi Wahyudin, Bupati Merangin, Mashuri, Wabup Nilwan Yahya, Wakil Ketua DPRD Zaidan dan para tamu undangan lainnya.

Dikatakan Gubernur, Kenduri Swarnabhumi sudah kali kedua dilakukan sejak 2022 lalu. Tujuannya, Pemerintah melihat antara alam dan budaya itu ada hubungan yang tidak bisa dipisahkan.

Sejauh aliran Sungai Batanghari langsung bertemu dengan Laut China Selatan, itulah peradaban sehingga muncul Candi Muarojambi pada abad ke-6 dan ke-7. Candi Muarojambi merupakan kampus Pendidikan terbesar di Asia Tenggara.

Kemudian lanjut gubernur, adat itu terus berlanjut mengikuti aliran Sungai Batanghari sampai ke Dhamasraya, makanya di Dhamasraya ada Candi Sawang. Lalu lahirlah budaya Melayu Jambi yang sebagian dari Sumatera Barat.

Baca juga :  Juara Umum LT-IV di Jambi. Kwarcab Pramuka Merangin Akan Wakili Jambi Pada Lomba Regu Penggalang Putri di Cibubur 2023

‘’Pemerintah tidak ingin semua itu hilang begitu saja, generasi muda perlu tahu sehingga malam ini kita kembali menggelar Kenduri Swarnabhumi,’’ ujar Gubernur, Sabtu (2/9/2023).

Direktur Pembinaan Tenaga dan Lembaga Kebudayaan Kemendikbud Ristek RI, Yudi Wahyudin mengatakan, pada 2023 Kemendikbud Ristek RI fokus pada peningkatan kapasita sumber daya manusia.