Pilkada Ogan Komering Ilir (OKI) 2024 menjadi panggung pertarungan gagasan dan visi untuk masa depan kabupaten ini. Di tengah memanasnya suhu politik, Ketua Partai Gelora OKI, Syamsu Riadi, memberikan dukungan penuh kepada H.M Dja’far Shodiq, menyebutnya sebagai “Man of The Moment” yang tepat untuk memimpin OKI menghadapi tantangan global, khususnya ancaman krisis pangan.

Syamsu Riadi dengan tegas mengingatkan bahwa krisis pangan dunia bukan lagi sekadar isapan jempol. “Krisis ini adalah kenyataan yang harus kita hadapi,” ungkapnya.

Menurutnya, pertumbuhan industri yang tak terkendali telah memicu pemanasan global dan perubahan iklim, berdampak langsung pada penurunan produksi pangan secara global.

“OKI, sebagai salah satu kabupaten penyangga lumbung pangan nasional dan Sumatera Selatan, memiliki peran krusial dalam menghadapi tantangan ini. Dengan produksi padi mencapai lebih dari 850 ribu ton per tahun dari lahan seluas 188.328 hektare, OKI memiliki potensi besar untuk menjadi pusat lumbung pangan nasional,” terang Syamsu Riadi.

Dalam situasi genting ini, Syamsu Riadi melihat Dja’far Shodiq sebagai sosok yang paling memahami tantangan dan peluang di sektor pertanian. Latar belakang Dja’far Shodiq sebagai petani dan mantan Wakil Bupati OKI memberikannya pemahaman mendalam tentang sektor pertanian, dari hulu hingga hilir.

Baca juga :  Hilwen: pengadaan baju di DPRD OKI sudah sesuai dangan aturan pp dan Perpres no 16 tahun 2018

Pandangan Dja’far yang mendorong petani untuk berpikir maju dan percaya diri sejalan dengan kebutuhan mendesak untuk mengembangkan sektor pertanian OKI dan menjawab tantangan krisis pangan.

Pilkada OKI 2024 akan menjadi penentuan arah masa depan kabupaten ini. Pasangan H.M. Dja’far Shodiq dan Abdiyanto (JADI), yang diusung oleh koalisi besar partai politik, menawarkan harapan baru bagi OKI.

Syamsu Riadi menekankan potensi besar OKI, tidak hanya dari segi geografis, tetapi juga dari kekayaan sumber daya alamnya. Lebih dari 70 persen wilayah OKI terdiri dari rawa dan perairan, yang merupakan modal besar untuk pengembangan sektor pertanian.