Selayang.id, Kerinci- Tokoh milenial Kerinci, Deki Andriadi sebelumnya mengucapkan selamat atas diraihnya opini Wajar Tanpa Pengecualian (WTP) dari BPK Perwakilan Jambi atas laporan hasil pemeriksaan (LHP) untuk Kab. Kerinci yang ke 8 berturut.
Apa yang akan kita banggakan dengan Status WTP setiap tahun ?
Apakah dengan WTP bisa menjamin tidak terjadinya suap dan bebas korupsi ?
Apakah dengan kualifikasi WTP kepercayaan masyarakat kab. Kerinci bahwa tata kelola pemerintahannya berjalan dengan prosedurnya bagus, akuntanbilitas dan akuntanbilitasnya bagus ?
Apakah dengan raihan penghargaan WTP bonus yang diberikan kemudian masyarakat merasakan disejahterakan secara langsung dari penghargaan itu ?
Pada faktanya Pelaporan Keuangan tidak pernah disajikan secara Benar melainkan disajikan secara Wajar.
Itulah mengapa opini audit menggunakan kata wajar bukan kata benar.
Bahkan Kemenkue, BPK dan ICW tidak menjamin status WTP bebas dari korupsi dan suap.
Jika kita Lihat dari pendekatan Triple Bottom Line ( sosial/masyarakat, ekonomi, dan lingkungan )
- Sosial/ Masyarakat
dengan kualifikasi WTP, kesejahteraan masyarakat kerinci, pengembangkan SDM dan pendidikan Kab. Kerinci dengan program Kerinci lebih baik Berkeadilan masih jauh dari yang ditargetkan. - Ekonomi
Dari segi perekonomian kab. Kerinci masih belum menunjukkan keseriusan dalam mengembangkan perekonomian sektor pontensial dalam penentuan perioritas pembangunan ?
3.Lingkungan
Masih banyak persoalan belum terpecahkan solusinya oleh. pemerintah Seperti gagalnya pengelolaan Wisata, perambahan hutan TNKS, Galian C illegal , dan Sampah, Sehingga berefek setiap tahunnya kerinci menjadi langanan banjir dan longsor.
Banyak Tugas kongrit yang harus segera dibenahi disisa jabatan bapak adirozal dan ami taher, WTP terindikasi tidak sesuai Kondisi Yang terjadi di tengah masyarakat.
Jika pemerintah memang benar serius dalam mengelolaan dan tidak orientasi dalam penghabisan duit proyek, maka akan berdampak nyata penerapan triple bottom line sudah memberikan keuntungan dan kesejahteraan bagi masyarakat kerinci.
Penulis : Deki Andriani
