SELAYANG.ID, JAMBI- Gangguan hewan liar yang menyebabkan rabies menjadi perhatian Pemerintah Kota Jambi. Kamis (24/3) dilakukan sosialisi pencegahan rabies yang dibuka oleh Wakil Walikota Jambi, Maulana, di Aula Kantor Camat Kota Baru.
Maulana mengatakan, pihaknya hendak melakukan pencegahan rabies ini dari hulu, yaitu mengendalikan hewan penular rabies seperti anjing, kera dan kucing.
“Untuk kucing mungkin lebih jarang, yang lebih banyak itu anjing,” kata Maulana, kemarin (24/3).
Untuk itu sebut Maulana, sebagai upaya pencegahan harus dilakukan vaksin terhadap hewan peliharaan.
“Jika ada warga yang tergigit hewan tersebut, hewanya diamankan dan diperiksa secara laboratorium,” sebutnya.
Berdasarkan data Dinas Pertanian dan Ketahanan Pangan Kota Jambi, pada 2021 lalu, ada 77 kasus gangguan hewan liar , 9 diantaranya dinyatakan positif rabies berdasarkan uji laboratorium.
“Berarti ini ada potensi yang nularin. Kalau ada masyarakat tergigit harus segera ke puskesmas, harus dibersihkan lukanya dan hewannya diperiksa. Kalau hewannya hilang, maka orang yang digigit tetap di vaksin anti rabies. Masyarakat harus memahami ini,” jelasnya.
Kata Maulana, khusus anjing liar yang tidak menggangu dan diganggu relatif aman. Namun jika ada anjing liar menggigit maka harus ditangkap dan diserahkan ke dinas pertanian.
“Yang jadi masalah kalau anjingnya kabur, maka orang yang digigit tetap dianggap rabies. Jika sudah meresahkan masyarakat, bisa menghungi 112 terkait gangguan hewan liar. Kita ada petugas kita yang terlatih. Menangkapnya jangan orang yang tidak terlatih, malah nanti digigit,” tambahnya.
Sementara Plt Kepala Dinas Pertanian dan Ketahanan Pangan Kota Jambi, Meizadiarty mengatakan, pada 2022 pihaknya belum melakukan rekap data terkait kasus gigitan hewan liar, namun terbaru ada satu laporan di Kelurahahn Simpang III Sipin, ada warga yang digigit anjing liar.
“Kita sudah turun kelapangan, tapi anjingnya lari,” katanya.
Meiza menyebutkan, terhadap hewan yang positif rabies berdasarakan uji labor, maka akan dilakukan pemusanahan.
“Kita punya kandang obserpasi,” pungkasnya.(Red)
Discussion about this post