Memperingati Hari Kopi Sedunia, Koperasi Koerintji Barokah Tanam 600 Bibit Pohon di Taman Nasional Kerinci

Selayang.id, KERINCI – Memperingati Hari Kopi Sedunia yang dirayakan di tanggal 1 Oktober, Koperasi Kopi Koerintji Barokah Bersama, Sucafina, dan Rikolto Indonesia melakukan acara penanaman simbolis bibit pohon alpukat di Taman Nasional Kerinci Seblat (TNKS). (01/10/2021).

Saat ini, Koperasi Koerintji Barokah beranggotakan 387 petani kopi dan melakukan aktivitas produksinya di wilayah penyangga Taman Nasional Kerinci. Sebagai bentuk dukungan terhadap budidaya kopi yang berkelanjutan, Koperasi Barokah, bersama LSM Rikolto, dan perusahaan kopi Sucafina mendorong model kopi agroforestry yang berbasis konservasi dengan praktik pertanian regeneratif.

Di setiap pembelian kopi Arabica Specialty hasil Koperasi Barokah di Sucafina, satu bibit pohon akan didonasikan. Dari penggalangan dana tersebut, tahun ini Sucafina mendonasikan 600 bibit pohon alpukat yang akan berfungsi sebagai pohon penaung di perkebunan kopi yang berada di area Taman Nasional Kerinci.

Sucafina merupakan salah satu pembeli terbesar green beans hasil produksi Koperasi Koerintji Barokah dan telah mengekspor kopi Kerinci ke Belgia, Korea Selatan, Amerika, Australia, dan China. “Penting bagi Sucafina untuk tahu bahwa kopi yang dihasilkan diproduksi secara berkelanjutan. Cara budidaya kopinya dilakukan dengan cara-cara yang tidak merusak ekosistem dan juga menguntungkan petani,” ujar Daniel Shewmaker, Manajer Sucafina untuk Indonesia dan Timor Leste.

Model kopi agroforestry juga merupakan salah satu perwujudan inisiatif Pembayaran Jasa Lingkungan atau Payment for Ecosystem Services (PES) yang didorong oleh Rikolto, LSM asal Belgia yang mendampingi Koperasi Koerintji Barokah dan fokus pada pertanian berkelanjutan. Program PES bertujuan untuk mendorong agribisnis inovatif dan memberi insentif bagi petani yang melakukan praktik pertanian berkelanjutan.

Di Kerinci, Rikolto mengajak Sucafina untuk berkontribusi dalam menjaga kelestarian lingkungan pendukung budidaya kopi, dan bagi Koperasi Koerintji Barokah, program ini dapat membantu meningkatkan kualitas perkebunan mereka dan menjadi nilai tambah dalam memenuhi standar kualitas pasar internasional.

“Program PES yang coba didorong oleh Rikolto, selain diharapkan dapat menjembatani antara penerima manfaat layanan ekosistem dan penghasil/penyedia layanan, juga diharapkan dapat memberikan manfaat ekonomi, baik secara langsung maupun tidak langsung kepada petani-petani Koperasi Barokah. Hari ini kami menyaksikan antuasisme dan penerimaan yang baik dari petani terkait pemberian bibit pohon alpukat ini.” ujar Surya Meihdhy, Manajer Program Kopi & PES Rikolto Indonesia.


Penyerahan secara simbolis bibit pohon alpukat oleh Sucafina kepada petani kopi

Sejak menerapkan praktik pertanian berkelanjutan, petani kopi di Barokah juga melihat kembalinya beberapa spesies burung yang bersarang di pohon kopi mereka.

“Kami senang bahwa upaya kami membudidayakan kopi secara berkelanjutan berkontribusi pada lingkungan yang lebih sehat. Ini yang akan terus kami promosikan ke petani kopi di Kerinci,” ujar Triyono, Ketua Koperasi Barokah.

Untuk merayakan Hari Kopi Internasional, Koperasi Koerintji Barokah, Rikolto, dan Sucafina juga mengadakan lomba seduh kopi (Fun Brewing Competition) yang menargetkan anak muda dari tiga kecamatan, yakni Gunung Tujuh, Kayu Aro, dan Kayu Aro Barat. Kegiatan ini merupakan upaya untuk mendorong lebih banyak anak muda terlibat di sektor kopi. Dari keseluruhan peserta, tiga pemenang berhasil dipilih dan mendapatkan hadiah menarik berupa alat pengolahan kopi dan uang pembinaan.

Kompetisi ini menuai banyak antusiasme dari para peserta. “Saya sudah menjadi berista setahun tapi belum mempelajari manual brewing. Disini saya bisa belajar langsung dari penghasil kopi terbaik di Indonesia.” – Aprinaldo Juwanda, juara 1 Fun Brewing Competition.(Red)

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *