Selayang.id, MERANGIN — Aktivitas Penambahan Emas Tanpa Izin (PETI) marak dilakukan di Kabupaten Merangin, baik dilakukan dengan dompeng, lubang jarum hingga menggunakan Excavator.
Akibat aktivitas PETI tersebut tak sedikit menyebabkan nyawa melayang. Seperti peristiwa yang terjadi pada Rabu (28/12/2022) kemarin siang.
Berdasarkan informasi yang didapat, PETI Lobang Jarum yang berada di wilayah Simpang Parit Kecamatan Renah Pembarap kembali Menelan korban, dikabarkan dua orang pekerja tambang meninggal dunia diduga tertimbun reruntuhan tanah.
Salah satu narasumber yang meminta namanya tidak dipublis mengungkapkan, peristiwa maut tersebut terjadi sekitar pukul 12.00 WIB siang. Saat itu korban sedang bekerja tiba-tiba lubang jarum itu, runtuh sehingga dua korban tidak bisa menyelamatkan diri.
“Korban berhasil ditemukan jam 3 sore, dengan cepat korban dibawa kerumah duka masing-masing,” terang narasumber.
Terkait kejadian tersebut Kapolsek Sungai Manau, IPTU Mulyono saat dikonfirmasi juga membenarkan kembali, tambang emas lobang jarum tersebut menelan dua korban jiwa.
Bahkan kata, Kapolsek jika pihaknya sudah berupaya dari Rabu malam 28 Desember sampai pagi 29 Desember 2022 mendatangi rumah duka.
Namun pihak keluarga korban dan warga sekitar seakan tertutup dan tidak bisa memberi komentar terkait peristiwa tersebut.
“Tadi malam kita sudah kerumah duka, namun mereka malah menganggap kita seperti orang asing. Tadi pagi sekitar jam 8.00 wib kita juga kerumah duka, tetap mereka tidak satupun memberi kita keterangan. Pada hal kita cuma ziarah tadi pagi itu,” ungkap Kapolsek Kamis pagi.
Dikatakan Kapolsek, jika korban saat ini akan segera dimakamkan di TPU Desa Sungai Nilau.
“Ini tadi juga kita himbau untuk melapor jika ada kerugian pada keluarga korban. Ini upaya kita untuk mengetahui lokasi dan juga korban sebagai apa dan pemilik itu siapa. Ini yang saya rasa sangat sulit disana karena semua masyarakat tertutup. Tapi tetap kita selidiki,” ungkap Kapolsek.
Saat ditanya apakah terkait dugaan adanya orang penting dibalik PETI Lubang jarum tersebut, Kapolsek mengaku jika sejauh ini pihaknya belum menemukan adanya indikasi orang penting dibalik lobang jarum tersebut.
“Sejauh yang saya ketahui tidak ada, mungkin ada hal lain yang tidak saya ketahui memakai nama orang lain dan sebagainya. Bahkan warga beranggapan jika mereka menambang tersebut dengan cara tradisional, ini yang saya rasa sulit,” kata Kapolsek.
Selain itu lanjut Kapolsek, jika pihaknya sudah memberi himbauan terkait lubang jarum tersebut.
“Setiap tempat keramaian, bahkan setiap Jumat saya keliling setiap masjid diwilayah ini, dan menghimbau warga untuk meninggalkan tambang emas yang membahayakan tersebut,” Tutup Kapolsek. (Supmedi).