Palembang, – Puluhan massa dari Jaringan Masyarakat Anti KKN (JAMMA) Sumatera Selatan menggelar aksi damai di depan kantor Kejaksaan Tinggi (Kejati) Sumsel, Jumat (9/5/2025). Mereka menuntut pengusutan tuntas terhadap dugaan skandal defisit Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah (APBD) Kabupaten Ogan Komering Ilir (OKI) tahun anggaran 2024 yang mencapai Rp560 miliar.
Koordinator Aksi JAMMA, M. Sholeh, menyebut defisit anggaran tersebut bukan sekadar ketidakseimbangan fiskal, melainkan diduga kuat sebagai hasil dari praktik korupsi yang sistemik.
“Program dan kegiatan sudah disahkan dalam paripurna DPRD, tapi realisasinya timpang. Ini bukan persoalan administratif semata, ada dugaan penyalahgunaan kewenangan,” tegas Sholeh dalam orasinya.
Dalam aksi yang mendapat pengamanan aparat kepolisian ini, JAMMA menyampaikan tujuh tuntutan utama, yakni:
1. Mengusut defisit APBD OKI 2024 sebesar Rp560 miliar.
2. Menyelidiki utang BLUD RSUD OKI periode 2021–2024 yang diduga sarat KKN.
3. Mengusut proyek mangkrak Exit Tol OKI yang dicurigai hasil kolusi.
4. Menindaklanjuti utang PD Bende Seguguk yang belum terselesaikan.
5. Menyelidiki utang PDAM Tirta Agung OKI yang berdampak pada layanan publik.
6. Memeriksa mantan Bupati OKI terkait LHKPN yang diduga belum dilaporkan.

Leave a Reply