Selayang.id, MERANGIN — Menjelang pemilihan Wakil Bupati (Pilwabup) Merangin sisa masa jabatan 2018-2023, kabupaten Merangin dihebohkan soal rencana karantina 35 anggota Dewan di Bungo.
Ternyata Dewan tak memiliki anggaran khusus untuk kebutuhan karantina tersebut.
Hal ini seperti disampaikan Sekretaris Dewan (Sekwan) Merangin, Fauziah yang dikonfirmasi awak media. Ia mengakui bahwa pihaknya tidak memiliki anggaran untuk karantina itu.
Untuk anggaran lanjutnya, pihaknya masih mencari celah anggaran lewat anggaran SPPD masing-masing anggota dewan.
“Anggaran tidak ada, bisa ndak pakai SPPD, ini lagi cari jalan apa bisa, saya minta bendahara cek dan ini untuk meringankan beban kami sekretariat. Rencana karantina memang untuk semua dan jika mau,” kata Fauziah melalui sambungan telepon pada Sabtu (6/8/2022).
Dikatakannya, rencana karantina terhadap 35 pemilik suara pada Pilwabup, hingga saat ini belum diputuskan dan ia belum berbuat apa-apa.
“Memang belum putus dan kami belum berbuat apa-apa, belum ada deal-deal jugo. Soal hotel sudah ditanyo-tanyo yang di bungo bendahara yang tanya,” jelasnya.
Belum diputuskan rencana ini kata Fauziah sebab ia belum menerima laporan dari fraksi-fraksi dewan apakah rencana ini setujui semua, setelah itu ia akan lapor pimpinan.
“Ini baru wacana, dari ketua-ketua fraksi belum ada jawaban hingga saat ini, meskipun ketua fraksi semuanya anggota Panlih, tidak mungkin diputus ketua fraksi dewek, kami juga masih menunggu,” jelas Fauziah.
Fauziah juga mengakui, bahwa memang rencana karantina merupakan ide dari dirinya, yang bertujuan meringankan beban sekretariat dalam memastikan kehadiran para anggota dewan saat paripurna.
“Ini saran saya untuk meringankan beban sekretariat guna antisipasi pada hari H ‘bakatabut asap’ soal kehadiran anggota dewan, kalau satu tempat kan enak,” kata Fauziah.
Menariknya, ada perbedaan pendapat dari beberapa anggota dewan termasuk pimpinan dewan yang menyatakan menolak untuk dikarantina.
Ketua DPRD Merangin yang juga ketua DPD Partai Golkar memastikan fraksinya tidak akan ikut karantina tersebut, begitupun dengan wakil ketua I yang memastikan tidak mau dikarantina.
Tak hanya perbedaan pendapat ditubuh Dewan sendiri, rencana karantina tersebut juga banyak mendapat penolakan di kalangan masyarakat Merangin.
Hingga saat ini, awak media masih mencari informasi terkait rencana karantina anggota DPRD Merangin ini, apakah akan tetap dilakukan atau tidak. (Supmedi)