Selayang.id, JAMBI – Pemerintah Kota Jambi (Pemkot) melalui Dinas Komunikasi dan Informatika (Diskominfo) Kota Jambi lakukan konferensi Pers terkait Analisa perkembangan kasus covid-19 di Kota Jambi pasca pengetatan PPKM level IV, bertempat di Ruang Pola, Kantor Walikota Jambi, Selasa (15/09/21).
Dalam kegiatan tersebut menyampaikan progres yang baik dari data pasca pengetatan PPKM Level IV yang mana Kota Jambi merupakan satu-satunya Kota di luar pulau Jawa dan Bali melakukan pengetatan.
Pasca pengetatan yang dilakukan Pemkot sangat berdampak dalam penurunan kasus covid-19, dengan banyak melakukan percepatan proses vaksinasi dengan memprioritaskan bagi usia remaja dan dewasa.
Hal tersebut di sampaikan langsung Kepala Diskominfo Kota Jambi, Abu Bakar, untuk menyambut pelaksanaan Pembelajaran Tatap Muka (PTM) yang di rencanakan berlangsung antara akhir September dan awal Oktober 2021 mendatang.
“PTM yang di lakukan menunggu hasil penurunan level IV. Apabila penurunan level IV belum terjadi, maka semua belum dapat di lakukan hinga menunggu konfirmasi dari pusat,” jelasnya.
Beriringan dengan menurunnya kasus Covid-19 di Kota Jambi maka linier setara dengan turunnya level status Kota Jambi. Masyarakat juga di pinta agar tidak reforia yang diketahui kasus covid-19 saat ini banyak varian baru.
Abu Bakar meminta masyarakat untuk tetap menerapkan 5M sembari itu, Pemerintah juga tetap menerapkan 3T agar bisa berjalan dengan baik.
“Secara signifikan, operasionalisasi dari pada penegakan protokol kesehatan ini sebelumnya berjalan, meskipun tidak terlihat signifikan di jalan-jalan utama namun sosialisasi kita lakukan termasuk petugas banyak mengunjungi ares publik, ” ujarnya.
Untuk aplikasi peduli lindungi, kata Abu, ini di laksanakan sesuai dengan Kemendagri Nomor 40 tahun 2021 dan intrusi Walikota Jambi Nomor 21 Tahun 2021 yang mana Kota Jambi termasuk lima Kota yang diuji coba untuk implementasi aplikasi tersebut.
“Kita harapkan semua sektor publik itu sudah punya barcode nya sehingga aplikasi ini bisa berjalan secara efektif. Kita berharap masyarakat bisa mengetahui bawah ini adalah ikhtiar kita untuk mengendalikan vaksin dan penerapan aplikasi peduli lindungi bukan membatasi orang masuk tapi tanggung jawab kita untuk mengendalikan kasus ini,” tutupnya.(Red)