Kabupaten Ogan Komering Ilir (OKI) kini memiliki sosok pemimpin yang diyakini mampu membawa perubahan signifikan—HM Dja’far Shodiq. Filosofinya, “Shodiq adalah kita dan kita adalah Shodiq,” tidak hanya menjadi slogan, tetapi juga mencerminkan komitmennya terhadap nilai-nilai kerakyatan terbuka merangkul semua kalangan. Pada akhirnya, sosok Shodiq sebuah harapan perubahan sebagai jawaban atas kerinduan masyarakat akan pemimpin yang sederhana, dan dekat dengan rakyat,
Shodiq bukanlah anak pejabat atau orang yang tumbuh dalam lingkungan yang penuh kemewahan. Sebagai putra dari kalangan rakyat jelata, ia memahami betul kesulitan yang dihadapi masyarakat kecil. Tidak heran bila dirinya cukup peka terhadap kebutuhan masyarakat.
Dalam perjalanan kariernya, Shodiq memulai sebagai Kepala Desa (Kades), kemudian menjadi anggota DPRD OKI, Wakil Bupati, hingga dipercaya menjadi Bupati Definitif OKI. Pengalaman panjang ini memberikan Shodiq perspektif mendalam tentang kebutuhan dan aspirasi rakyat.
Inilah juga yang membuat Shodiq berbeda dari banyak pemimpin lainnya. Ia tidak melihat rakyat sebagai objek yang hanya didekati saat kampanye saja. Tetapi sebaliknya, masyarakat bagi Shodiq lebih sebagai subjek utama yang harus diperjuangkan dan dilibatkan dalam setiap pengambilan keputusan.
Kesederhanaan dan keterbukaannya membuat masyarakat merasa nyaman serta dihargai. Salah satu buktinya adalah saat Shodiq menggelar pertemuan dengan warga, ia pun tidak segan-segan duduk bersama mereka, mendengarkan keluhan, dan bahkan berbagi makanan kecil.
Seperti yang diceritakan oleh Husin, warga Kelurahan Jua Jua, Kecamatan Kota Kayuagung. Menurutnya pemimpin yang sedari kecil hidup dalam kemewahan, tentu menciptakan jarak antara pemimpin dan warga.
“Saya merasa benar-benar dihargai saat beliau makan bersama kami. Kesederhanaan seperti inilah yang membuat kami merasa dekat dengannya,” ungkap Husin.
Widayat, seorang alumni SPG YPLP PGRI Pematang Panggang 1989 dan kakak kelas Shodiq, memberikan pandangan yang lebih mendalam tentang karakter Shodiq. Menurutnya, Shodiq selalu menunjukkan sikap santun dan beradab, terutama dalam hal memperjuangkan hak-hak rakyat kecil,
“Filosofinya untuk membesarkan yang kecil tanpa merasa kecil adalah bentuk politik santun yang ia praktikan dalam setiap tindakan,” ujar Widayat.( DONI PRATAMA)