Maulana juga menyampaikan Windy memiliki karakter yang baik dan berhasil menambah nilai ampas tebu yang awalnya tidak terpakai sekarang memiliki nilai ekonomi Rp5.000-10.000 perkarung.
Proses pembuatan Krisbu juga melibatkan anak-anak yatim dan pemuda sekitar yang kurang mampu bisa bekerja untuk mendapatkan penghasilan. Selain itu hasil penjualan Krisbu juga digunakan untuk kegiatan sosial lainnya.
Sefti Popiyanti, Kepala Bidang Kepeloporan Desa dan Daerah Khusus Pada Asisten Deputi Kepemimpinan dan Kepeloporan Pemuda Kemenpora RI mengatakan pihaknya akan melihat tempat produksi dan fakta-fakta lainnya apakah sesuai dengan proposal yang diajukan.
“Kami dari Kemenpora RI datang ke Kota Jambi untuk melakukan Fact Finding, dan membuktikan apa yang ditulis dan yang diterangkan dalam proposal sesuai tidak dengan keadaan dilapangan. Mudah-mudahan apa yang kami harapkan semuanya menjadi kenyataan dan kami dapat menuntun dan meluruskan sehingga Windy tidak salah melangkah,” pungkasnya.
Selain Windy perwakilan dari Provinsi Jambi yakni Diah, Pemuda Pelopor Bidang Teknologi Sumber Daya Alam 2022.
Kegiatan ini juga dihadiri Dispora Provinsi Jambi, Dispora Kota Jambi, Camat Jambi Timur, Tim Penggerak PKK, Lurah Tanjung Sari, Babinsa, Babinkamtimnas, dan Forum RT.pungkasnya
(Reporter Noval Arisandi saputra SE)

Leave a Reply