Di antaranya melalui Integrasi Fintech dan digitalisasi wakaf (E-Waqf), Pengembangan produk Linked Waqf, Wakaf tematik dan program spesifik, Kerja sama korporasi (Corporate Waqf).

 “Strategi ini harus dibarengi dengan peningkatan literasi melalui edukasi yang masif dan tepat sasaran, penyederhanaan konsep wakaf, serta melibatkan tokoh publik sebagai agen penyebar informasi,” jelas Maulana.

Ia juga menyampaikan komitmen Pemerintah Kota Jambi, dalam mendukung penuh pengembangan wakaf uang sebagai bagian dari pembangunan berbasis nilai keagamaan dan ekonomi berkeadilan.

Sementara itu, Wakil Wali Kota Diza Hazra Aljosha menekankan pentingnya menjadikan wakaf uang sebagai gerakan kolektif lintas sektor di Kota Jambi.

Ia menyebut, kolaborasi antara pemerintah, lembaga keagamaan, dan masyarakat menjadi kunci dalam memperkuat peran wakaf dalam pembangunan sosial.

Dalam laporan pelaksanaan, Ketua BWI Kota Jambi Drs H Raden Lukman menyampaikan bahwa kegiatan ini diikuti oleh 200 peserta yang terdiri dari unsur Perangkat Daerah, Lurah, Kepala KUA, Penyuluh Agama, Pengurus Masjid, Baznas, MUI, DMI, dan BKPRMI Kota Jambi.

Baca juga :  Pemkot Jambi sediakan 1.000 lowongan melalui bursa kerja

 “Sosialisasi ini menggunakan dana hibah Pemkot Jambi sebesar Rp50 juta. Ini merupakan kegiatan ketiga yang telah kami laksanakan dalam upaya mendorong Kota Jambi sebagai kota wakaf,” ujarnya.

Acara ini juga menghadirkan sejumlah narasumber penting, di antaranya Dr dr H Abdullah Saman Kepala Kantor Kementerian Agama Kota Jambi, Dr H Abd Rahman, M.Pd.I, Kabid Zakat dan Wakaf Kanwil Kemenag Provinsi Jambi, Rusli Adam,  Ketua Badan Wakaf Indonesia Provinsi Jambi.(*)