Ia menambahkan, keberhasilan program ini akan berdampak pada pembangunan ekonomi masyarakat dengan perputaran anggaran Rp6,7 miliar yang dialokasikan untuk mendukung infrastruktur dan pengelolaan lingkungan di tingkat komunitas. Pemerintah Kota Jambi juga tengah menyiapkan sistem pengelolaan sampah berbasis tertutup, dengan pengadaan armada pengangkut kecil di tingkat komunitas hingga truk besar menuju TPA.
“Kita ingin ke depan tidak ada lagi TPS liar di Kota Jambi. Setiap orang menghasilkan rata-rata 0,7 kilogram sampah per hari, ini harus dikelola dengan baik. Jika sampah dimanfaatkan, akan ada nilai ekonomis yang bisa dirasakan langsung oleh masyarakat,” tegas Maulana.
Melalui kegiatan ini, Wali Kota Jambi berharap seluruh masyarakat semakin sadar bahwa menjaga kebersihan bukan hanya tanggung jawab pemerintah, melainkan kewajiban bersama. Dengan semangat gotong royong, Kota Jambi ditargetkan menjadi percontohan nasional dalam gerakan kebersihan dan pemberdayaan lingkungan berbasis komunitas.

Leave a Reply