Oleh karena itu, pencegahan dan percepatan penurunan stunting harus menjadi prioritas utama dan tanggung jawab bersama. Lebih lanjut, Wabup menyampaikan apresiasi dan rasa terima kasih atas kerja keras seluruh pihak yang telah berkontribusi dalam menurunkan angka stunting di daerah. Ia menilai capaian 7% bukan hal yang mudah, melainkan bukti nyata adanya komitmen bersama dalam penanganan stunting di Kabupaten Tanjung Jabung Barat. Dalam kesempatan tersebut, Wabup Katamso juga menyampaikan bahwa target penurunan angka stunting di Kabupaten Tanjung Jabung Barat ditetapkan sebesar 5,6% pada tahun 2025 dan 5,4% pada tahun 2026. Ia menekankan, target tersebut memang tidak mudah, namun dengan kerja keras, keseriusan, dan kolaborasi seluruh pihak, optimisme harus terus dijaga.

Wabup Katamso juga memaparkan beberapa langkah strategis yang perlu dilakukan, antara lain: Penguatan komitmen dan koordinasi lintas sektor; Pelaksanaan penanganan stunting secara holistik, integratif, dan sinergis; Optimalisasi peran TPPS di semua tingkatan; Pemanfaatan alokasi dana desa secara efektif untuk kegiatan pencegahan di tingkat desa, seperti peningkatan layanan Posyandu, intervensi sensitif dan spesifik pada 1000 Hari Pertama Kehidupan (HPK), serta memastikan ketersediaan air bersih dan sanitasi layak; Fokus pada penanganan wasting dan underweight yang berpotensi menyebabkan stunting.

Baca juga :  Bupati Batanghari Jadi Narasumber Kolaborasi Desa Laboratorium Terpadu Antara UNJA dengan Pemkab

Wabup Katamso mengajak seluruh peserta Rakor untuk menjadikan kegiatan tersebut sebagai gerakan moral dan sosial di seluruh lapisan masyarakat. Dengan niat yang tulus, kerja keras, dan sinergi semua pihak, ia yakin Kabupaten Tanjung Jabung Barat dapat melahirkan generasi yang sehat, cerdas, dan berdaya saing di masa depan. Kegiatan dilanjutkan dengan paparan dari Kasubbag BKKBN Provinsi Jambi, Vinika Annisa Surya Ningrum, S.Psi., M.M., selaku narasumber.(