Sementara tuntutan mahasiswa untuk pembatalan pembelian Mobnas Bupati dan Wakil Bupati Merangin belum ada keputusan, karena masih menunggu Bupati Merangin, M Syukur pulang dinas luar.
Sekretaris HMI Cabang Bangko, Febri Kurniawan kepada awak media usai hearing mengaku sangat yakin bahwa Pemkab Merangin mampu melaksanakan sesuai kesepakatan yang telah ditandatangani bersama tersebut.
“Kami meyakini Pak Wabup dan OPD terkait dapat melaksanakan sesuai apa yang telah ditandatangani, dan janji itu yang kami pegang,” ujar Febri.
Jika kesepakatan tersebut tidak direalisasikan, dirinya menegaskan bahwa HMI Cabang Bangko akan kembali melakukan aksi dengan masa yang lebih besar.
Sementara itu, Wakil Bupati Merangin, Abdul Khafid seakan menghindar dari awak media. Pasalnya, saat akan diwawancara terkait aksi mahasiswa dan kesepakatan bersama Wabup pergi begitu saja, dengan alasan sholat dahulu, namun setelah ditunggu beberapa waktu ternyata Wabup sudah meninggalkan lingkungan Kantor lewat pintu belakang.
Sebelumnya, Himpunan Mahasiswa Islam (HMI) Cabang Bangko kembali turun aksi mempertanyakan kebijakan pemerintah yang dianggap tak pro masyarakat. Selasa (10/6/2025)
Ada empat tuntutan HMI Cabang Bangko. Pertama mahasiswa minta Bupati membatalkan pembelian Mobnas ditengah efisiensi anggaran.
Kedua, mahasiswa minta pemberantasan PETI. Ketiga,
Tertibkan tempat tempat hiburan malam/pekat. dan keempat, mahasiswa minta keringanan dan solusi kongkrit bagi PKL. (Supmedi)

Leave a Reply