Dana desa jelas bupati, sudah 10 tahun dikucurkan, mulai dari Rp 400 juta sampai sekarang mencapai Rp 1 miliar lebih, agar desa-desa di Kabupaten Merangin menjadi desa mandiri dan desa swasembada.
Bupati yakin, semua kades yang sudah dilantik hasil Pilkades serentak, semuanya mempunyai energi dan semangat baru untuk membangun desanya. Harapan Pemerintah nanti akan tumbuh desa-desa mendiri, desa digital, desa-desa yang mampu berinovasi.
Namun bupati menegaskan, sejauh ini menurut analisanya semua desa itu belum terlihat mengarah ke mandiri. Pembangunan yang dilakukan baru sebatas yang normal-normal saja, belum mampu berinovasi karena keterbatasan SDM yang masih rendah.
“Mari kita ajak warga yang punya SDM mumpuni untuk ikut membangun desa. Saya yakin di Desa Lantak Seribu ini banyak warga yang berpendidikan tinggi,” tegas Bupati.
Warga yang mempunyai pendidikan tinggi itu minta bupati, panggil ajak bekerjasama. Minimal minta ide-ide mereka, bagaimana membangun Desa Lantak Seribu agar mampu menjadi desa mandiri.
“Apa yang bisa kita kembangkan, dorong untuk berkembang, petakan pembangunan dengan sebaik mungkin. Kearifan lokal, keunggulan-keunggulan di desa ini terus dibina, sehingga nanti Desa Lantak Seribu akan tumbuh menjadi desa mandiri,” harap Bupati.
Usai prosesi pelantikan, Kades Sukamto mengikuti acara pemberian gelar adat. Ketua Lembaga Adat Melayu Jambi-Kabupaten Merangin H Abdullah Gemuk memberi gelar adat, Rio Mangku Projo Sakti kepada Sukamto. (Supmedi)

Leave a Reply