Seperti yang kita lihat, Gubernur diberi Lita Dari Kain untuk kepala, Parang di Pinggang dan diberi cangkul oleh pemangku adat Muara Madras.


Sedangkan Ibu Hesti juga diberi Tengkuluk dari Sarung (Kain) di kepala dan Kiding anyaman dari Bambu.
Dikatakan Tokoh Pemuda Jangkat, Hasan Mabruri “Mereka adalah putra-putra terbaik kecamatan Jangkat untuk memimpin negri, tentu mereka kita panggil pulang kemudian kita berikan simbol-simbol desa asal mereka. Kita beri cangkul, kita beri parang, dan kita beri ikat kepala.

Dimana dulu saat orang tua kami, leluhur kami saat pergi kekebun, saat pergi kesawah itulah modal atau bahasa dusunnya “Pekai” yang dipakai untuk mencari nafkah” ujarnya.
“Hari ini kami berikan kepada mereka agar mereka ingat asal-usul mereka dan selama mereka memimpin, masyarakat Jangkat mendoakan mereka agar bisa berpihak kepada masyarakat luas, kepada rakyat kecil seperti asal usul mereka dulu” tutupnya. 

Baca juga :  Al Haris Dukung Gerakan 10 Juta Bendera Merah Putih