Pagi yang seharusnya menjadi waktu segar untuk menghirup udara bersih berubah menjadi momen penuh keluhan bagi warga di sekitar pabrik PT OKI Pulp & Paper Mills, Kabupaten Ogan Komering Ilir (OKI).

Effendi, warga Air Sugihan, mengaku udara pagi sering tercemar bau limbah dari pabrik kertas tersebut.

“Rasanya mau muntah setiap pagi. Udara yang seharusnya segar malah berubah jadi racun,” tulisnya di media sosial lengkap dengan emotikon wajah mual.

Keluhan serupa bukan pertama kali muncul. PT OKI Pulp & Paper Mills, yang merupakan bagian dari APP Sinar Mas dan dikenal sebagai salah satu pabrik kertas terbesar di dunia, dinilai memberi dampak pencemaran udara bagi masyarakat sekitar.

Senada, Aidi Sudiarjo menilai kondisi tersebut tidak bisa dianggap sepele. Ia mendesak pemerintah pusat maupun Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan (KLHK), serta Dinas Lingkungan Hidup OKI, turun tangan mengevaluasi kembali analisis mengenai dampak lingkungan (AMDAL) perusahaan.

“AMDAL harus benar-benar dievaluasi. Jika dibiarkan, kesehatan warga bisa terancam,” tegas Aidi, Senin (25/8/2025).

Baca juga :  Akibat warna air sungai berubah warna, warga lingkis dan sekitarnya terserang penyakit GATAL-GATAL