Dijelaskan Hesti bahwa dengan alat ini pemakaian pengecapannya lebih ringan. ” Hanya saja mempunyai kelemahan tidak tahan lama dibandingkan dengan harga yang lebih mahal, yang menggunakan bahan tembaga 1 alat cap di angka satu juta sedangkan alumunium 10 alat cap dalam angka satu juta. Saya yakin dengan inovasi yang terus dilakukan dapat meningkatkan kreatifitas sesuai dengan keinginan mereka, sehingga akan kaya dengan motif kedepannya, ” ucapnya.
Hj. Hesti menyatakan dengan adanya Rumah Batik Bersama yang dibantu oleh Dekranasda dalam pengembangan produk batik, akan membantu perekonomian masyarakat dan juga meningkatkan budaya dan memperkaya kerajinan batik di kabupaten Bungo.(Red)
Halaman

Leave a Reply