“Pemerintah menargetkan bisa mengurangi sampah sebesar 30% di tahun 2025 dan dapat menangani tumpukan sampah sebelum ada kebijakan ini sebesar 70% pada 2025. KLHK terus mendorong pemerintah daerah untuk memiliki kebijakan dan strategi penanganan sampah mulai dari sumber sampah sampai ke pemrosesan akhir sampah,” sambungnya.
Lebih lanjut, melalui Gubernur Al Haris, Menteri LHK mengemukakan, hingga saat ini kita menuju pengelolaan sampah yang berkelanjutan, praktik ekonomi sirkular. Circular economy atau ekonomi sirkular disini tidak hanya sekedar daur ulang sampah. “Ekonomi sirkular adalah konsep memaksimalkan nilai penggunaan suatu produk dan komponennya secara berulang, sehingga tidak ada sumber daya yang terbuang (resource efficiency),” ujarnya.
Ditambahkannya, dalam konteks pengelolaan sampah, praktik sirkular ekonomi bisa diwujudkan melalui praktik pengurangan sampah, desain ulang, penggunaan kembali, produksi ulang, dan daur ulang secara langsung. Hal ini dicapai melalui transfer teknologi dan
penerapan model bisnis baru. “Ekonomi sirkular pada tingkatan produsen atau badan usaha telah dimulai dengan menerapkan Tanggung Jawab Produsen yang Diperluas atau Extended Producer Responsibility (EPR). Hingga Desember 2022, sebanyak 15 badan usaha telah menerapkan EPR dengan jumlah sampah terkurangi sebesar 1.145,5 ton. Pemerintah juga tengah melakukan pendampingan teknis peta jalan pengurangan sampah pada 353 badan usaha,” tuturnya.
Pada sesi wawancara bersama awak media, Gubernur Al Haris menjelaskan, banyak isu-isu lingkungan yang menjadi catatan mulai dari sungai hingga sampah plastik.
“Kalau kita konsentrasi dengan lingkungan hidup banyak isu-isu lingkungan yang menjadi catatan kita dari masalah sungai hingga sampah plastik. Ini menjadi hal yang harus terus kita benahi sama-sama. Ini isu yang hangat saya kira jika sampah ini tidak dimanfaatkan, ini berpotensi berakibat bagi lingkungan, penyakit. Kalau ini dimanfaatkan, ini akan berubah menjadi sesuatu yang akan bernilai, ada kompos, daur ulang dan lain-lain,” ujar Gubernur Al Haris.
Pada kesempatan tersebut, Gubernur Al Haris mengajak bersama-sama menjaga lingkungan dari sampah plastik dan tidak membuang sampah plastik sembarangan yang dapat berakibat tidak baik bagi lingkungan. “Intinya lingkungan hidup tetap sehat terjaga dengan baik dan adanya kesadaran dari masyarakat untuk menjaga lingkungan dengan baik,” kata Gubernur Al Haris.
“Saya mengajak untuk kita terus menggalakkan berbagai langkah untuk mendorong kehidupan yang berkelanjutan secara kondusif agar lingkungan sehat. Mari kita terus menjaga keseimbangan manusia dan alam,” pungkas Gubernur Al Haris.
Pada kesempatan ini juga, Gubernur Jambi Al Haris memberikan penghargaan/apresiasi kepada pihak-pihak yang telah berkontribusi menjaga lingkungan.

Leave a Reply