Diperusahaan itu tegas wabup, banyak karyawannya. Karyawan itu bisa menyisihkan rezekinya sehari Rp 1000, kalau tidak pas begitu terima gaji bisa berinfak lima ribu rupiah atau Rp 10.000 bisa lebih.
‘’Contoh saya sendiri, selama di ruang kerja saya disediakan kapsul tabungan infak, kalau belum memasukan uang ke dalamnya seperti ada yang kurang, tapi kalau sudah terasa sangat nyaman sekali,’’terang Wabup.
Diharapkan wabup, para pimpinan perusahaan yang mengikuti rapat koordinasi itu, bisa mengetuk hati para karyawannya, berpartisipasi dan perperan serta mengentaskan kemiskinan untuk kesejahteraan masyarakat Merangin.
Pada rapat koordinasi itu, wabup merasa kecewa karena pimpinan perusahaan-perusahaan yang dikategorikan besar di Kabupaten Merangin tidak hadir, padahal peran serta perusahaan besar ini sangat diharapkan.
Rapat koordinasi yang dihadiri Kapolres Merangin, Dandim 0420 Sarko, Ketua Majelis Ulama Indonesia (MUI) Merangin, pimpinan perusahaan yang diundang para pimpinan Stasiun Pengisian Bahan bakar Umum (SPBU), pimpinan pabrik Pengolahan Kelapa Sawit dan sejumlah perusahaan lainnya.(Sup)

Leave a Reply