Pemerintah terus berupaya menstabilkan Anggaran Pendapatan Belanja Negara (APBN) yang masih merosot dibanding tahun sebelumnya.
Untuk itu, Presiden Prabowo Subianto menargetkan RAPBN di tahun 2026 sebesar Rp 3.786,5 triliun, atau lebih tinggi 4,56 persen dibanding target belanja negara yang di patok dalam APBN 2025 sebesar Rp 3.621,3 triliun.
Peningkatan APBN ini, berbeda dengan Provinsi Jambi, APBD di Tahun 2026 disebutkan hanya Rp 3,6 triliun, menurun Rp 1 triliun dari APBD Provinsi Jambi di tahun 2025 sebesar Rp 4,6 triliun.
M Hafiz Fattah mengatakan, kemungkinan dua tahun kedepan APBN Indonesia masih belum stabil. Efisiensi ini telah disampaikan Presiden Prabowo, guna menstabilkan APBN Indonesia agar tidak defisit lagi di tahun 2028 mendatang.
“Saya rasa dari bahasa pak presiden sampaikan 2026-2027 masih efisiensi,” kata M Hafiz.
Atas hal tersebut, DPRD Provinsi Jambi akan terus berupaya meningkatkan komunikasi bersama mitra lembaga yang berada di RI, agar tidak berdampak pada pembangunan di provinsi itu sendiri.
“Bagaimana sekarang peran kita selaku pemerintah, untuk berkomunikasi menjemput program-program yang dibahas di nasional, Jambi mendapat bagian-bagian pembangunan dari APBN,” sebutnya

Leave a Reply