“Jika bicara kejahatan, pelaku tentu memiliki keluarga. Akankah dikesampingkan efeknya bagi keluarga pelaku? Bukan kita tidak simpati pada keluarga korban, namun terlalu banyak rahasia kehidupan di dalam rahasia,” Ucapnya.
Namun Hendry pun tidak menampik, beratnya institusi Polri dalam membangun dan menjaga citra positifnya di masyarakat.
“Polisi satu yang bersalah, seluruh Instusi Polri kena Imbas. Tetapi satu polisi berprestasi maka hanya dia personal saja,” Pungkasnya diiringi tepuk tangan peserta Rakernis.
Sebelum Hendry mengakhiri pemaparan materi, hendry menyampaikan pesan damainya melalui puisi yang berjudul “Surat ku Untuk Polisi”
Surat ku Untuk Polisi
Polisi itu, selalu bermasalah
Menerima laporan masalah, mencari bukti masalah, menyelidiki masalah dan menyelesaikan masalah
Prestasi menjadi dugaan, Salah menjadi hinaan
Tersenyum dicurigai, Amarah ditakuti
Bergerak dianggap pesanan, Berdiam dianggap kelemahan
Benar jadi masalah, salah lebih bermasalah
Satu salah untuk semua, Satu benar untuk satu
Engkaulah benteng hidup, seakan tercipta dari mesin
Padahal Engkau juga manusia, pemilik rasa dan air mata
Senyum tak selalu berarti bahagia
Dalam cinta, ketika ada yang berbeda, jangan mencari siapa yang salah
Hidup tak bisa jadi lebih baik tanpa cinta, tapi cinta dengan cara yang salah membuat hidup jadi lebih buruk
Tuhan, tolong berikan mereka kesabaran
Jika dia tulus mencintai kami: jangan pernah hiasi matanya dengan tangisan, telinganya dengan dusta, dan hatinya dengan luka
Untuk mu Polisi
Beberapa orang masuk di kehidupan dan meninggalkan ‘jejak’ di hati
Jangan hiraukan orang yang menghina
Jangan hiraukan orang yang membenci mu
Maafkan kealpaan kami
maafkan kami yang menduakanmu dengan keraguan
Jika tulus cinta mu, Kami akan tetap menanti kehadiran mu
(*/)

Leave a Reply