“Kami akan mengajak masyarakat untuk terlibat aktif dalam setiap kegiatan pengawasan dan edukasi demokrasi. Ini bukan hanya tugas Bawaslu, tetapi tugas kita semua sebagai warga negara,” jelasnya.

Bawaslu OKI juga berencana memanfaatkan platform digital, seperti siniar (podcast) dan media sosial, untuk menjangkau lebih banyak kalangan, terutama generasi muda. Menurut Romi, ini adalah cara efektif untuk menyebarkan informasi dan membangun kesadaran demokrasi.

“Mungkin kami akan mencoba membuat siniar rutin yang membahas isu-isu demokrasi, pemilu, dan pengawasan. Selain itu, media sosial juga akan kami manfaatkan untuk berinteraksi langsung dengan masyarakat,” ungkapnya.

Romi mengakui tantangan dalam memperkuat demokrasi di OKI tidaklah kecil. Namun, dia menegaskan, Bawaslu OKI memiliki komitmen kuat untuk terus bekerja demi kemajuan demokrasi di wilayahnya.

“Kami sadar bahwa tantangan ke depan akan semakin kompleks, terutama dengan perkembangan teknologi dan dinamika politik. Tapi kami yakin, dengan kolaborasi dan dukungan dari semua pihak, kita bisa melewatinya,” tutupnya.

Baca juga :  Komisioner Bawaslu OKI M Kafrowi:Tes Wawancara Panwascam, di Pastikan Tidak Ada Intervensi dari Pihak Manapun.