Selayang.id, Merangin — Perusahaan Umum Daerah (Perumda) Air Minum Tirta Merangin mengaku rugi hingga ratusan Juta. Hal itu diduga akibat ulah pengerjaan pembangunan duplikat Jembatan Merangin bekerja main libas sehingga pipa induk milik Perumda Air Minum putus beberapa waktu lalu.
Dengan meruginya pihak Perumda Air Minum Tirta Merangin itu, maka pihak Perumda berharap pihak rekanan bertanggung jawab atas kerugian tersebut.
Seperti disampaikan Kabag Teknik Perumda Air Minum Tirta Merangin, M Rozi. Ia menyebutkan sudah melakukan upaya negosiasi dengan rekanan, namun sayang rekanan terkesan cuek dan hingga saat ini belum direspon.
“Ulah pekerjaan itu Kerugian mencapai 180 juta, dari mana dapatnya 180 juta itu, setelah kita rincikan dari jumlah pelanggan sebanyak 1.800 pelanggan, kita menghitung 100 ribu per pelanggan maka bertemu kerugian kita diangka 180 juta, itu selama waktu satu bulan,” Jelasnya.
Hitungan satu bulan tersebut lanjutnya, memang bukan satu bulan penuh, namun hitungan tersebut dihitung mulai hari pertama pipa induk putus, hingga dengan waktu pemutusan yang kelima dan keenam kalinya oleh pihak rekanan PT Karya Maju Utama.
“Kemaren hasil kerugian itu sudah kami bahas dalam rapat, harapan kami kerugian diganti,” ujar M Rozi.
Lanjut M Rozi, sebelum terlaksananya pekerjaan fisik jembatan Duplikat Merangin Perumda Merangin sudah menawarkan solusi bagaimana menyikapi pipa induk Perumda, agar warga tidak dirugikan, namun sayang pihak rekanan tidak bisa diajak bekerja sama dengan baik.
Sementara penanggung jawab dalam pembangunan duplikat Jembatan Merangin, Zaki, belum bisa memberikan penjelasan atas meruginya Perumda Merangin, pasalnya dua kali nomor telepon dihubungi, namun tidak menjawab.
Sebelumnya, Perumda Air Minum Tirta Merangin dibuat kesal oleh pihak pekerja pembangunan Duplikat Jembatan Merangin. pasalnya, sudah kelima kalinya pipa induk diputuskan tanpa koordinasi maupun mengirim surat pada Perumda Merangin.
Akibat putusnya pipa induk Kelurahan Pasar Bangko itu, sehingga pelanggan di Kelurahan Dusun Bangko tidak bisa mendapat air bersih. tidak hanya rumah warga bisa saja pipa ini juga mengaliri Rumah Dinas Bupati, dan Kodim 0420/Sarko.
M Rozi menyebutkan bahwa pihaknya pernah mengirim surat pada pihak rekanan terkait soal pipa induk yang diputuskan namun tidak digubris, bahkan kata Rozi sudah ada lima titik pipa induk dibongkar tanpa adanya solusi dari rekanan Pembangunan duplikat Jembatan Merangin.(sup)