Tak hanya itu, Hendri yang memiliki dua orang anak yakni Daniel yang saat ini bersekolah di SDN 131 Kota Jambi dan Bosar berusia 6 tahun yang saat ini masih duduk di bangku Taman Kanak-kanak (TK) namun hingga saat ini tak dapat berbicara.
“Anak saya yang bungsu sampai saat ini tak bisa bicara karena putus terapi. Dengan keadaan saya yang sekarang, saya tidak dapat melanjutkan terapi anak saya,” tuturnya.
Dirinya berharap untuk kedepan agar ada dermawan yang bisa mendonorkan bola mata karena kata dokter matanya sudah tidak bisa di operasi dan satu-satunya jalan hendri harus ganti bola mata.
“Saat itu BPJS kesehatan saya udah mati bang, jadi saya tidak bisa melalukan pengobatan menggunakan BPJS.Sedangkan biaya operasi cukup mahal Dan tidak dapat dipenuhi. Dengan keadaan saya sekarang, saya tidak mampu lagi untuk membayar tagihan BPJS bang,” katanya.
Meski memiliki kondisi fisik yang kurang, Hendri tidak ingin meminta-minta kepada siapapun, terkadang iya hanya bisa melakukan pijat atas permintaan warga.
Saat ini dirinya juga berkeinginan bertemu dengan Walikota Jambi, Syarif Fasha. Selain bertemu Walikota dan bantuan bola mata, hendri berharap adanya bantuan yang berkesinambungan dari pemerintahan seperti PKH, KIS, KIP dan lainnya.
“Saya berharap ingin sekali bertemu Bapak Walikota Fasha bang, saya ingin melihatkan bahwa saya benar-benar buta, karena banyak orang di luar sana tidak percaya kalau saya ini buta,” harapnya.(Dri)

Leave a Reply